Source images : poros.id |
Petir dan guruh biasanya datang beriringan, meskipun terkadang jeda waktu antara kilatan dan juga suara gemuruh terbilang sesaat. Perbedaan waktu datang ini disebabkan karena perbedaan antara kecepatan suara dan juga kecepatan cahaya.
Petir merupakan simbol dari listrik alam. Gejala alam petir ini bisa dianalogikan dengan sebuah kondensator raksasa. Dalam kasus ini lempeng pertama adalah awan yang bisa menduduki sebagai lempeng negatif maupun positif, dan lempeng yang kedua adalah bumi yang dianggap sebagai lempeng netral yang baik. Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya, sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang sangat besar, bahkan energi listrik tersebut bisa mencapai jutaan Volt.
Proses terjadinya muatan pada awan tersebut karena pergerakan dari awan yang terus bergerak secara teratur dan terus menerus. Selama pergerakan inilah awan akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan yang negatif akan berkumpul pada satu sisi saja dan sisi sebaliknya akan berkumpul sisi positif.
Pembuangan muatan negatif terjadi apabila perbedaan potensial antara awan dengan bumi cukup besar. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya pembuangan muatan negatif dari awan ke bumi untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan tersebut, media penghantar yang dilalui elektron (muatan negatif) tersebut adalah udara.
Petir lebih sering kita jumpai pada saat musim hujan karena pada saat musim hujan udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya akan turun dan arus listrik lebih mudah mengalir.
Sambaran petir dapat mengarah ke segala arah khususnya ke bumi, sambaran yang mengarah ke bumi dapat mengenai berbagai benda yang ada di bumi seperti bangunan, jaringan listrik, pohon-pohon, dan masih banyak benda lainnya.
Lalu apa saja dampak sambaran petir terhadap instalasi listrik maupun jaringan listrik?
Beberapa dampak sambaran petir terhadap instalasi listrik antara lain sebagai berikut :
Dampak sambaran petir yang mengarah ke bumi, dapat menyebabkan terjadinya kerusakan terhadap jaringan listrik baik secara langsung ataupun tidak langsung
Kerusakan pada jalur tranmisi maupun distribusi secara langsung
Terkadang saat hujan lebat dengan disertai petir yang menyambar-nyambar, listrik akan dipadamkan oleh pihak PLN untuk alasan keamanan.
Karena saat petir menyambar kabel jaringan listrik, yang akan terjadi adalah kabel tersebut akan teraliri tegangan listrik yang sangat besar bahkan jauh melebihi kemampuan hantar kabel tersebut, sehingga kabel tersebut tak mampu menerima sambaran petir langsung tersebut dan dapat membuat kabel meleleh atau terputus.
Namun saat kabel listrik yang terkena sambaran listrik tersebut belum sempat melebur atau terputus, listrik bertegangan yang sangat tinggi dari sambaran petir tersebut akan dialirkan dan diterima oleh peralatan listrik lainnya, sehingga menyebabkan kerusakan terhadap peralatan-peralatan listrik lainnya.
Ketika sambaran petir tersebut langsung menyambar bagian jaringan instalasi listrik ataupun peralatan listrik yang ada di bumi seperti kabel-kabel jaringan, transformer, tiang listrik, gardu, tower listrik dan lainnya, maka dapat menyebabkan kerusakan yang fatal terhadap jaringan listrik yang bahkan dapat menyebabkan terjadinya ledakan atau kebakaran.
Oleh karena itu PLN biasanya akan memadamkan sumber listrik, atau terkadang sudah terpasang suatu sistem yang bekerja secara otomatis untuk memutuskan aliran listrik apabila terdapat petir yang cukup besar.
Karena dengan memadamkan aliran listrik tersebut, maka jaringan listrik PLN tidak akan mudah tersambar petir.
Kerusakan terhadap peralatan listrik akibat sambaran petir tidak langsung
Saat sambaran petir yang mengarah ke bumi, namun tidak mengenai jaringan listrik secara langsung, sambaran petir tersebut masih dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik ataupun peralatan listrik lainnya, hal ini karena adanya induksi dari energi listrik yang dimiliki petir tersebut sempat menembus atau di terima oleh jaringan kabel listrik atau peralatan listrik di bumi.
Dan akibatnya instalasi listrik dan peralatan listrik yang menerima induksi petir tersebut, akan mengalami kerusakan yang diakibatkan sambaran petir tidak langsung ini.
Kenapa sambaran petir tidak langsung juga dapat menyebabkan kerusakan pada instalasi listrik atau peralatan listrik?
Hal ini karena induksi yang dihasilkan oleh petir yang sangat besar tersebut diterima oleh peralatan listrik kita yang tak mampu menahan besarnya induksi listrik tersebut, Karena pada umumnya tegangan listrik yang biasa digunakan peralatan listrik hanya berkisar antara 220 - 240 V.
Sehingga saat peralatan listrik tersebut terinduksi oleh sambaran petir, maka akan terjadi meningkatnya tegangan yang mengalir melebihi tegangan listrik yang dapat di toleransi oleh peralatan listrik tersebut. Dan akhirnya menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik tersebut.
Karena besarnya dampak sambaran petir tersebut terhadap instalasi listrik kita. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem pengaman yang berfungsi untuk mencegah bahaya sambaran petir tersebut, yaitu dengan cara membuang atau mengalirkan tegangan listrik dari sambaran petir yang sangat besar tersebut menuju ke bumi untuk di netralkan. Sistem seperti ini dinamakan grounding (pentanahan).
Dan berikut ini adalah beberapa sistem pengaman grounding atau pentanahan untuk perlindungan dari sambaran petir, antara lain :
Lightning Protection (penangkal petir)
Source images : www.indiamart.com |
Surge Arrester
Source images : en.wikipedia.org |
Kesimpulannya adalah petir memiliki tegangan atau induksi listrik yang sangat tinggi, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik manapun yang tekena sambaran langsung ataupun tidak langsung (terinduksi). Dan energi listrik dari petir dapat dinetralisir saat mengalir ke bumi, sehingga untuk menetralisir energi listrik dari petir tersebut, maka dipasanglah sebuah sistem grounding atau pentanahan.Demikian untuk artikel kali ini mengenai dampak sambaran petir terhadap instalasi listrik, semoga bermanfaat.
Dan sistem grounding atau pentanahan yang baik adalah menghubungkan ke bumi dengan nilai resistansi dibawah 1 Ohm, nilai resistansi tersebut dapat di ukur dengan menggunakan alat tester grounding atau Earth Tester.